优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Ramai Suami Inul Daratista Adam Suseno Cukur Kumis, Ini Manfaat Kumis bagi Kesehatan

优游国际.com - 18/12/2020, 20:20 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyanyi dangdut Inul Daratista mengunggah foto suaminya, Adam Suseno dengan penampilan barunya yang tanpa kumis pada Kamis, (17/12/2020).

Diketahui, selama ini Adam Suseno selalu dikenal tampil di publik dengan kumis tebalnya yang ikonik. 

"Sosok suami inul daratista tanpa kumis sekarang," tulis Inul dalam akun Twitternya, @daratista_inul.

Hingga kini, unggahan tersebut sudah di-retwit sebanyak lebih dari 7.400 kali dan disukai sebanyak lebih dari 20.600 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Baca juga: Reaksi Inul Daratista Lihat Adam Suseno Tak Berkumis

Manfaat kumis

Selain mempengaruhi penampilan seseorang, kumis ternyata memiliki fungsi dan manfaat tersendiri. 

Dokter spesialis kulit sekaligus dosen di FK universitas Mataram, dr Dedianto Hidajat mengatakan, kumis memiliki manfaatkan untuk proteksi atau filter terhadap debu atau kotoran.

"Saya pernah membaca riset, bahwa adanya rambut di area telinga dan kulit kepala dapat menjadi salah satu faktor yang memberikan efek proteksi dalam pencegahan kanker kulit dalam hal ini melanoma," ujar Dedi saat dihubungi 优游国际.com, Jumat (18/12/2020).

Menurut Deni, pada pria, apabila kumis tidak dirawat dengan baik dapat menimbulkan infeksi baik jamur, bakteri, maupun parasit.

Sedangkan pada perempuan, adanya kumis yang tampak jelas bisa merupakan salah satu tanda kelebihan hormon androgen yaitu hirsutisme.

"Hormon androgen berpengaruh pada banyak hal khusus untuk kulit, antara lain salah satu penyebab jerawat, alopesia androgenetika atau kebotakan, dan hirsutisme," lanjut dia.

Baca juga: Kaget Terima Foto Adam Suseno Tanpa Kumis, Inul: Saya Suruh Pulang

Pertumbuhan kumis

Selain itu, Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)/RSUD Prof Dr Margono Soekardjo, Ismiralda Oke Putranti mengatakan, pertumbuhan kumis dan jenggot dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti keturunan dan hormon androgen dan testosteron.

Tidak hanya pada pria, kumis dan jenggot juga bisa tumbuh pada perempuan terutama pada mereka dengan memiliki kadar hormon adrogen yang tinggi (penderita hirsutisme).

"Pertumbuhan kumis dan jenggot pada umumnya mulai terjadi pada saat pubertas, di mana hormon androgen mulai berkembang," ujar Oke saat dihubungi terpisah oleh 优游国际.com, Jumat (18/12/2020).

Menurut Oke, tidak hanya kumis dan jenggot, pertumbuhan rambut pada ketiak, dada, area genital, penebalan rambut-rambut lengan dan tungkai merupakan tanda perkembangan seksual sekunder yang umumnya terjadi pada pria.

Baca juga: Kisah Pria yang Dipenjara 20 Tahun atas Kasus Pembunuhan, Ternyata Polisi Salah Tangkap

Pengaruh genetik

Dia menambahkan, tidak semua pria memiliki pertumbuhan rambut yang sama. Sebab ada orang yang rambutnya lebat, ada yang tidak Ini disebabkan karena adanya pengaruh dari faktor keturunan (genetik).

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau