KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan komitmen bantuan dana dari negara G7 dan Uni Eropa untuk mewujudkan keadilan ditribusi vaksin Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus melalui pertemuan media, Senin (22/2/2021).
Media briefing on with , Dr Lee Bollinger, Dr Anthony Fauci,
— World Health Organization (WHO) (@WHO)
"Negara-negara G7 telah menunjukkan kepemimpinan, tetapi kami membutuhkan semua negara untuk bertindak," kata Tedros dalam pertemuan tersebut.
Ia mengumumkan komitmen negara G7 dan Uni Eropa untuk membiayai distribusi vaksin, diagnostik, dan terapi untuk Covid-19. Bantuan tersebut mencapai 4,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Antisipasi Mutasi, Ilmuwan Mulai Uji Vaksin Covid-19 Generasi Kedua
Pada Jumat (19/2/2021) pekan lalu, para pemimpin dari negara G7 dan Uni Eropa membuat komintmen baru.
Komitmen itu berupa pemberian bantuan dana sebesar 4,3 miliar doalar AS untuk membiayai distribusi yang adil dari vaksin, diagnostik, dan terapi Covid-19.
Adapun negara G7 adalah Kanada, Perancis, Jerman, Itaila, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat. Sementara, Uni Eropa adalah perserikatan 27 negara di Eropa.
Mewakili WHO, Tedros menyampaikan rasa terima kasihnya.
Meski demikian, ia menyatakan, pandemi Covid-19 tidak hanya sekedar masalah dana atau amal, butuh kerja sama seluruh negara.
"Ini bukan soal amal. Ini masalah epidemiologi," kata Tedros.
Tedros menyebutkan, beberapa negara berpenghasilan tinggi menandatangani kontrak dengan produsen vaksin dan merusak kesepakatan skema Covax. Hal ini berakibat pengurangan jumlah dosis yang dapat dibeli Covax.
"Sekali pun kami memiliki dana, kami hanya dapat mengirimkan vaksin ke negara-negara miskin jika negara-negara berpenghasilan tinggi bekerja sama dalam menghormati kesepakatan yang telah dilakukan Covax," tegas Tedros.
WHO masih membutuhkan sekitar 22,9 miliar dollar AS lagi untuk sepenuhnya mendanai skema Covax pada 2021.
Dana dan donasi ini membawa WHO selangkah lebih dekat untuk memenuhi target vaksinasi bagi petugas kesehatan dan lansia di semua negara dalam 100 hari pertama tahun ini.
Tedros mengingatkan, Covax merupakan kepentingan semua negara, termasuk negara berpenghasilan tinggi, untuk memastikan bahwa petugas kesehatan, orang lanjut usia, dan kelompok berisiko lainnya berada di urutan pertama untuk mendapatkan vaksin secara global.