KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan unggahan bernarasi kondisi kesehatan mental disebut dapat memengaruhi masalah kewanitaan.
Dalam unggahannya, akun X @sle pada Minggu (8/12/2024) menuliskan, masalah kewanitaan berhubungan dengan kondisi mental seseorang.
Hal itu kemudian ditanggapi oleh warganet lain yang menduka memiliki masalah kewanitaan kerena terlalu sering memendam amarah.
Lantas, benarkah kesehatan mental dapat memengaruhi masalah kewanitaan?
Baca juga: Bagaimana Mengetahui Perut Buncit karena Kista? Ini Kata Dokter
Dokter spesialis ginekologi dan seksolog Boyke Dian Nugraha membenarkan, masalah kewanitaan bisa dipengaruhi oleh kondisi mental.
Bahkan, penyebab terbesar keputihan pada wanita disebabkan oleh stres.
"Saya sering menemukan (pasien mengalami) keputihan, tidak tahu sebabnya apa, ternyata dari stres," ujar Boyke saat dikonfirmasi ÓÅÓιú¼Ê.com, Senin (9/12/2024).
Menurutnya, kondisi ini terjadi karena hormon epinefrin atau noradrenalin yang dilepaskan oleh tubuh ketika stres, menghadapi situasi bahaya, atau mengatasi reaksi alergi parah.
Baca juga: Amankah Melakukan Hubungan Seks Saat Menstruasi? Kenali Risikonya
Hormon-hormon itu bisa menghasilkan penguncupan pembuluh darah dan menghambat aliran darah. Akibatnya, fungsi organ untuk imunitas pun menurun dan timbul reaksi stres.
"Stres itu juga bisa mengundang penyakit yang biasanya ditahan sistem imunitas tubuh. Kalau stres, daya imun turun, menjadi mudah terinfeksi (penyakit)," lanjutnya.
Selain keputihan, gangguan menstruasi dapat dialami perempuan yang stres saat datang bulan.
Ketika stres, siklus menstruasi pun menjadi tidak teratur, darah yang keluar hanya sedikit, serta timbul rasa nyeri pada perut.
"Siklus menstruasi perempuan sangat dipengaruhi hormon. Ketika hormon stres naik, maka hormon yang lain ikut terganggu," ujarnya.
Baca juga: Benarkah Darah Menstruasi yang Berserabut dan Menggumpal adalah Tanda Kista?
Selain keputihan dan masalah siklus menstruasi, Boyke juga menyebut penyakit sindrom ovarium polikistik (PCOS) bisa terjadi akibat stres. Ini membuat ovarium yang diproduksi kecil.
Masalah kewanitaan tersebut dapat menyebabkan penderitanya sulit hamil dan bahkan tidak bisa mempunyai anak.
"Stres bukan hanya pada perempuan saja. Laki-laki yang stres juga (kualitas) spermanya menjadi jelek dan jumlahnya berkurang. Apalagi ditambah merokok," jelas dia.
Selain itu, perempuan yang mengalami keputihan atau gangguan menstruasi dalam waktu lama juga disarankan memeriksakan diri.
Masalah tersebut bisa disebabkan faktor-faktor, seperti infeksi, penyakit seperti kista, usia lanjut menjelang menopause, masalah pada hormon, maupun stres.
Baca juga: Apa Saja Jenis Olahraga Terbaik untuk Tingkatkan Kesehatan Mental?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita ÓÅÓιú¼Ê.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.