Senyawa purin melalui proses metabolisme di hati, lalu sisa metabolisme tersebut berupa asam urat, yang akan masuk ke aliran darah untuk kembali diserap dan sebagian dibuang.
Sementara asam urat merupakan senyawa alami di dalam tubuh, kandungan purin diperoleh tubuh dari makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari.
Dia mengatakan bahwa makanan seperti kaldu, daging merah, seafood, dan minuman manis yang tadi telah disebut memiliki kandungan purin yang tinggi sehingga perlu dibatasi.
Baca juga: 10 Makanan yang Dapat Menurunkan Asam Urat dengan Cepat
"Nah, asam urat keluarkan melalui urine sebanyak 70 persen dan melalui buang air besar sebanyak 30 persen. Proses pengeluaran ini akan banyak dibantu oleh air putih dan konsumsi makanan yang mengandung vitamin C," lanjut Santi.
Karena itu, Santi menganjurkan anak muda untuk banyak mengonsumsi air putih serta mencukupi kebutuhan vitamin C dari buah-buahan dan sayuran.
"Vitamin C kebanyakan berasal dari bahan makanan nabati, yaitu sayuran dan buah-buahan. Sementara itu, vitamin C sedikit sekali terkandung bahan makanan hewani," tuturnya.
Santi mengungkapkan bahwa kandungan vitamin C dalam bahan hewani sedikit sekali hingga hampir mendekati nol disebabkan hilang selama proses pemasakan.
Dengan begitu, dia kembali mengimbau untuk mengonsumsi sayur dan buah-buah yang tinggi serat.
"Kita harus makan vitamin C setiap hari karena tubuh tidak bisa memproduksinya. Kalau orang tidak pernah makan sayur dan buah, maka proses pengeluaran asam urat akan tidak seoptimal kalau dia makan vitamin C," jelas dia.
Santi memberikan catatan bahwa kadar asam urat tidak selalu berbanding lurus dengan sakit yang dialami.
"Asam urat tidak selalu bergejala. Jadi, semakin asam urut meninggi, tidak selalu berarti akan makin sakit. Sakit yang dimaksud adalah sakit sendi," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita ÓÅÓιú¼Ê.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.