ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.

Inggris, Perancis, dan Kanada Berbalik Arah Kecam Israel soal Gaza, Mengapa?

ÓÅÓιú¼Ê.com - 20/05/2025, 08:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber , ,

KOMPAS.com - Pemerintah Inggris, Perancis, dan Kanada kini berbalik arah mengecam Israel soal serangan ke Jalur Gaza.

Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer, Presiden Perancis Emmanuel Macron, dan PM Kanada Mark Carney, pada Senin (19/5/2025) melayangkan kecaman keras atas “tindakan keterlaluan” Israel di Jalur Gaza.

Mereka pun memperingatkan akan adanya aksi bersama jika Israel tidak menghentikan peningkatan serangan militer di wilayah Palestina tersebut.

Baca juga: 3 Fakta RS Indonesia di Gaza Utara Dikepung Israel, Bagaimana Kondisinya?

Starmer, Macron, dan Carney mengecam pula pemblokiran bantuan oleh Israel dan komentar-komentar dari para menteri dalam pemerintahan PM Netanyahu yang mengancam pemindahan massal warga Palestina.

“Kami tidak akan tinggal diam ketika pemerintah Netanyahu melakukan tindakan-tindakan keterlaluan ini. Jika Israel tidak menghentikan serangan militer yang baru dan mencabut pembatasannya terhadap bantuan kemanusiaan, kami akan mengambil tindakan konkret lebih lanjut sebagai tanggapan,” kata para pemimpin tersebut, dikutip dari AFP.

Mereka tidak menyebutkan tindakan apa yang dapat diambil, namun menyatakan komitmen untuk mengakui negara Palestina.

“Kami berkomitmen mengakui negara Palestina sebagai kontribusi guna mencapai solusi dua negara dan siap bekerja sama dengan pihak-pihak lain untuk mencapai tujuan ini,” ungkap ketiganya dalam pernyataan bersama.

Pernyataan tersebut bertepatan dengan permintaan bersama dari 22 negara, termasuk Inggris, Perancis dan Kanada, agar Israel segera mengizinkan kembalinya bantuan penuh ke Gaza. Puluhan negara tersebut memahami penduduk di wilayah Palestina itu tengah menghadapi kelaparan.

Baca juga: 380 Tokoh Film Internasional Tanda Tangani Surat Terbuka Kutuk Pembungkaman terhadap Konflik di Gaza

Israel telah memblokade Gaza secara total sejak 2 Maret lalu, namun pada Senin kemarin Israel mengumumkan akan mengizinkan masuknya sejumlah truk bantuan dalam jumlah terbatas.

"Penolakan Israel terhadap bantuan kemanusiaan yang penting bagi penduduk sipil tidak dapat diterima dan berisiko melanggar hukum kemanusiaan internasional," ungkap Inggris, Perancis, dan Kanada dalam pernyataan.

Pernyataan itu juga mengecam pernyataan anggoata pemerintahan Israel soal pemindahan warga Gaza.

“Kami mengecam bahasa yang menjijikkan yang baru-baru ini digunakan oleh anggota pemerintahan Israel, yang mengancam bahwa, karena keputusasaan akibat kehancuran di Gaza, warga sipil akan mulai pindah," ungkap mereka.

Para pemimpin tersebut menegaskan bahwa pemindahan paksa permanen merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional.

Sikap 3 negara di masa lalu

Sikap Inggris, Perancis, dan Kanada kali ini faktanya lain dengan apa yang ditunjukkan ketiganya di masa lalu. 

Misalnya, Perancis pada 2023 sempat menyatakan dukungan terhadap Israel dalam berperang melawan Hamas.

Baca juga: Mobil Paus Fransiskus Akan Disulap Jadi Klinik Keliling di Gaza, Bagaimana Cerita di Baliknya?

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses ÓÅÓιú¼Ê.com
atau