KOMPAS.com - Belakangan ini, rencana pemerintah bekerja sama dengan Bill Gates untuk mengembangkan vaksin Tuberclurosis (TBC) menjadi perhatian masyarakat.
Rencana program uji klinis vaksin TBC ini mencuat setelah Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan pendiri Microsoft Bill Gates, Rabu (7/5/2025).
Gagasan kerja sama untuk melakukan uji klinis vaksin TBC di Indonesia menuai berbagai respons dari masyarakat di media sosial.
"Dari macan Asia jadi kelinci percobaan," komentar akun @Sch****ems, menanggapi unggahan tentang vaksin Bill Gates dari akun @ARSIPAJA di media sosial X.
Bukan hanya komentar bernada kontra, tanggapan berupa dukungan terhadpa program ini juga bermunculan.
Beberapa netizen X menjelaskan tentang kasus TBC di Indonesia yang sangat besar.
"Terlepas dari komentar orang-orang bahwa Indo mau aja jadi kelinci percobaan. Coba dipikir deh TBC ini beneran jadi beban negara. Paspor kita lemah dan butuh visa ke mana-mana ya ada hubungannya dengan kasus TBC yang sangat tinggi di Indo," kata pemilik akun @azh****rou.
Baca juga: Rencana Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates di Indonesia, Apa Saja yang Perlu Diketahui?
Sementara masyarakat masih banyak membicarakan tentang keuntungan dan kerugian menjadi target uji klinis vaksin, pemerintah dan sejumlah lembaga memberikan tanggapannya.
Dalam bincang-bincang TropmedAsk bertajuk “Indonesia Jadi 'Kelinci Percobaan' Vaksin Bill Gates? Ini Kata Ahli!”, ahli epidemiologi dari Pusat Kedokteran Tropis (PKT) UGM dr. Riris Andono Ahmad berpendapat bahwa kekhawatiran masyarakat adalah wajar.
Untuk itu, peredaran informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya penting agar tidak ada narasi meresahkan beredar di kalangan masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, sosok yang akrab disapa dr. Donnie itu menilai diksi "kelinci percobaan" cukup menakutkan. Namun dalam uji klinis vaksin TBC, seseorang tidak bisa dipaksa ikut.
"Kelinci percobaan di laboratorium itu kan tidak berdaya untuk menolak ketika diperlakukan apapun," ujar dia dalam rilis yang diterima ÓÅÓιú¼Ê.com, Sabtu (17/5/2025).
Kemudian, dr. Donnie menjelaskan bahwa sukarelawan memenuhi beberapa syarat tertentu dalam uji coba vaksin.
Menurut narasi yang beredar di media sosial, keamanan saat uji coba vaksin menjadi perhatian masyarakat.
Terkait prosedur keamanannya, uji klinis vaksin melalui beberapa tahap sebelum dilakukan kepada manusia.