优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Pakar Unair Soroti Program Barak Militer untuk Siswa: Perlu Kajian Serius

优游国际.com - 19/05/2025, 10:42 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meluncurkan program kontroversial yang mengirim siswa bermasalah ke barak militer untuk pendidikan karakter. 

Program ini memicu perdebatan publik. Sebagian menilai efektif membentuk kedisiplinan, namun pemerhati hukum perlindungan anak mengingatkan risiko pelanggaran hak anak.

Dilansir 优游国际.com, Senin (19/05/2025), Dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair), Zendy Wulan Ayu Widhi Prameswari, mengungkap bahwa pendekatan semacam ini harus dikaji secara serius. 

Menurutnya, program yang menyasar anak usia sekolah itu bisa bertentangan dengan prinsip-prinsip utama Konvensi Hak Anak yang telah disahkan di Indonesia.

"Tempat ini memiliki potensi besar melanggar prinsip Hak Hidup, Kelangsungan dan Perkembangan Anak. Ketika anak tinggal di lingkungan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya, risiko kekerasan fisik maupun psikis menjadi sangat tinggi," ujar Zendy, dikutip dari laman Unair, Senin (19/5/2025).

Baca juga:

Hak Anak dan Pengambilan Keputusan ke Barak Militer 

Zendy juga mempertanyakan partisipasi anak dalam kebijakan ini. Ia menyoroti apakah keputusan mengirim anak ke barak militer sudah melibatkan suara anak itu sendiri.

"Apakah pendapat anak didengar dan dipertimbangkan secara sungguh-sungguh? Atau justru keputusan diambil sepihak oleh orang tua, sekolah, atau pemerintah?" tegasnya. 

Ia menilai hal ini bisa melanggar prinsip penghargaan terhadap pendapat anak sebagaimana diatur dalam Konvensi Hak Anak.

Pentingnya prinsip non-diskriminasi juga ditekankan. Menurut Zendy, pengkategorian anak sebagai ‘nakal’ atau ‘bermasalah’ harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak menimbulkan stigma sosial.

"Harus jelas kriteria yang digunakan. Kalau tidak, ini bisa menimbulkan diskriminasi yang melanggar hak anak untuk diperlakukan secara adil," ungkapnya.

Baca juga: Lemhannas: Anak Bisa Petantang-petenteng Setelah Keluar dari Barak Militer

Alternatif Pendekatan: Rehabilitatif dan Preventif

Sebagai solusi, Zendy merekomendasikan pendekatan berbasis hak anak yang fokus pada rehabilitasi dan pencegahan, bukan hukuman fisik.

"Pemerintah seharusnya memberi bimbingan, pendampingan psikososial, melibatkan anak dalam pengambilan keputusan, serta memperlakukan mereka sebagai subjek hak, bukan objek hukuman," jelasnya.

Ia juga menegaskan pentingnya peran konselor dan psikolog anak dalam menangani kasus perilaku bermasalah.

Baca juga:

Pentingnya Pengawasan Program Barak Militer 

Zendy menutup dengan penekanan pada aspek pengawasan terhadap program ini. 

Ia mempertanyakan siapa yang akan diberi kewenangan untuk memastikan bahwa pelaksanaan program tidak menyimpang dari prinsip-prinsip perlindungan anak.

"Satu lagi, hal yang perlu mendapatkan perhatian untuk program ini adalah pentingnya pengawasan. Siapa yang akan mendapat kewenangan untuk mengawasi pelaksanaan program ini adalah hal yang krusial," pungkasnya.

 

Sebagian artikel ini telah tayang di 优游国际.com dengan judul Siswa Bermasalah Masuk Barak Militer, Pakar Unair: Ada Potensi Pelanggaran Hak Anak, Klik untuk baca:

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dikepung Pasukan Israel, Pasien dan Dokter Dilanda Panik

Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dikepung Pasukan Israel, Pasien dan Dokter Dilanda Panik

Sulawesi Selatan
Data Kualitas Udara di Jawa Timur Hari Ini, 19 Mei 2025

Data Kualitas Udara di Jawa Timur Hari Ini, 19 Mei 2025

Jawa Timur
Dedi Mulyadi Gandeng KPK Awasi Efisiensi Anggaran Jabar Rp 5 T, Pastikan Kebijakan Sesuai Aturan

Dedi Mulyadi Gandeng KPK Awasi Efisiensi Anggaran Jabar Rp 5 T, Pastikan Kebijakan Sesuai Aturan

Jawa Barat
Terlibat Dugaan Suap Ronald Tannur, Mantan Ketua PN Jakpus Hadapi Sidang Tipikor

Terlibat Dugaan Suap Ronald Tannur, Mantan Ketua PN Jakpus Hadapi Sidang Tipikor

Jawa Timur
Data Kualitas Udara di Sulawesi Selatan Hari Ini, 19 Mei 2025

Data Kualitas Udara di Sulawesi Selatan Hari Ini, 19 Mei 2025

Sulawesi Selatan
Viral Mobil di Jalur CFD Margonda Dikepung Warga, Dishub Depok Akui Dua Jalan Tak Punya Akses Alternatif

Viral Mobil di Jalur CFD Margonda Dikepung Warga, Dishub Depok Akui Dua Jalan Tak Punya Akses Alternatif

Jawa Barat
Aurelie Moeremans: Hasil MRI Lebih Serius, Homesick, dan Belum Bisa Pulang

Aurelie Moeremans: Hasil MRI Lebih Serius, Homesick, dan Belum Bisa Pulang

Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Hari Ini 19 Mei 2025 Kembali Melesat, Bagaimana dengan Harga Buyback?

Harga Emas Antam Hari Ini 19 Mei 2025 Kembali Melesat, Bagaimana dengan Harga Buyback?

Kalimantan Timur
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 19 Mei 2025 Stabil, Masih di Bawah Rp 2 Juta

Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 19 Mei 2025 Stabil, Masih di Bawah Rp 2 Juta

Kalimantan Timur
Gugatan Posan Tobing Terhadap Band KotaK Gugur, Emosi Dilampiaskan di Media Sosial

Gugatan Posan Tobing Terhadap Band KotaK Gugur, Emosi Dilampiaskan di Media Sosial

Jawa Timur
Dedi Mulyadi Sindir KPAI soal Pendidikan Militer: Kalau Salah, Ayo Turun Didik Anak Bersama

Dedi Mulyadi Sindir KPAI soal Pendidikan Militer: Kalau Salah, Ayo Turun Didik Anak Bersama

Jawa Barat
Pakar Unair Soroti Program Barak Militer untuk Siswa: Perlu Kajian Serius

Pakar Unair Soroti Program Barak Militer untuk Siswa: Perlu Kajian Serius

Jawa Timur
Hari Kebangkitan Nasional Apakah Libur? Cek Kalender Mei 2025 dan Libur Nasional聽

Hari Kebangkitan Nasional Apakah Libur? Cek Kalender Mei 2025 dan Libur Nasional聽

Sulawesi Selatan
Bukan Batasi Gratis Ongkir, Komdigi Klarifikasi Aturan untuk Perusahaan Kurir

Bukan Batasi Gratis Ongkir, Komdigi Klarifikasi Aturan untuk Perusahaan Kurir

Jawa Barat
KPAI Ungkap Dana SPPG Rp 1 Miliar Belum Cair, Operasional Dapur MBG di Tasikmalaya Tak Stabil

KPAI Ungkap Dana SPPG Rp 1 Miliar Belum Cair, Operasional Dapur MBG di Tasikmalaya Tak Stabil

Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau