优游国际

KOMPAS.com - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melalui PT Surya Sapta Agung Tol (SSAT) sedang membangun Jalan Tol Kediri-Tulungagung.

Modal sebesar Rp 3,5 triliun telah ditempatkan dan disetor Gudang Garam kepada SSAT untuk membangun jalan tol sepanjang 44,17 km.

SSAT merupakan anak usaha Gudang Garam yang didirikan sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Jalan Tol Kediri-Tulungagung.

Pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung diprakarsai oleh Gudang Garam dengan nilai investasi sebesar Rp 9,92 triliun dan masa konsesi selama 50 tahun.

Pelaksanaan proyek jalan tol ini telah ditandai dengan Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), Perjanjian Regres, dan Perjanjian Penjaminan Jalan Tol Kediri-Tulungagung pada 27 Februari 2024.

Baca juga: Resmikan Bandara Gudang Garam Kediri, Luhut: Tidak Ada Untungnya Investasi Ini

Siapa pemilik Gudang Garam?

Pemilik Gudang Garam adalah Susilo Wonowidjojo bersama dengan keluarganya.

Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Gudang Garam pada Maret 2025, struktur pemegang saham Gudang Garam meliputi:

• Juni Setiawati Wonowidjojo 0,58 persen atau sekitar 11,2 juta lembar saham;
• Susilo Wonowidjojo 0,09 persen atau sekitar 1,7 juta lembar saham;
• Lucas Mulia Suhardia 0,00 persen atau sekitar 5.600 lembar saham;
• PT Suryaduta Investama 69,29 persen atau sekitar 1,3 miliar lembar saham;
• PT Suryamitra Kusuma 6,26 persen atau sekitar 120,4 juta lembar saham;
• Lainnya 23,78 persen atau sekitar 457,5 juta lembar saham.

Susilo Wonowidjojo dan keluarga pernah masuk dalam 50 orang terkaya di Indonesia tahun 2024 versi Forbes. Tepatnya menduduki peringkat 23.

Kala itu, Susilo Wonowidjojo dan keluarga tercatat memiliki total kekayaan sebesar 2,9 miliar Dolar AS atau setara Rp 47,6 triliun.

Susilo Wonowidjojo dan keluarga disebut memperoleh kekayaan itu dari Gudang Garam.

Cikal bakal Gudang Garam ialah produsen rokok rumahan yang didirikan oleh ayah Susilo Wonowidjojo, yakni Surya Wonowidjojo pada tahun 1958, di Kota Kediri, Jawa Timur.

Kemudian, industri rokok rumahan itu berubah status menjadi firma pada tahun 1969, dan resmi menjadi Perseroan Terbatas pada tahun 1971.

Baca juga: Gudang Garam Tambah Modal Rp 1,5 Triliun buat Tol Kediri-Tulungagung

Tak hanya lini bisnis rokok, Gudang Garam juga berkecimpung di industri kertas, transportasi udara tidak terjadwal, peralatan pelindung keselamatan, penyelenggaraan aktivitas kebandarudaraan, serta konstruksi.