优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Pelajar Purwakarta Pulang Usai 2 Minggu Pendidikan di Barak Militer, Orangtua Siswa: Anak Saya Berubah

优游国际.com - 19/05/2025, 08:16 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 39 pelajar tingkat SMP di Purwakarta dikembalikan ke orangtua masing-masing pada Minggu (18/5/2025), setelah mengikuti program pendidikan berkarakter bela negara di Markas Resimen Armed 1/Sthira Yudha.

Program yang berlangsung selama 14 hari ini ditujukan untuk membentuk karakter disiplin dan nasionalisme bagi anak-anak yang sebelumnya dikenal memiliki perilaku menyimpang, seperti tawuran, bolos sekolah, bahkan konsumsi minuman keras.

"Alhamdulillah, setelah menjalani pendidikan berkarakter bela negara selama 14 hari, akhirnya mereka (para pelajar) bisa pulang," kata Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, dikutip dari Antara.

Baca juga: Lemhanas: Anak Bisa Petantang-petenteng Setelah Keluar Dari Barak Militer

Bagaimana Program Ini Berlanjut Setelah Selesai?

Meskipun pendidikan intensif telah usai, Bupati Saepul memastikan bahwa pembinaan terhadap para siswa tersebut tidak berhenti.

Ia menyebutkan akan ada sesi penyegaran (refresh) selama dua pekan berikutnya untuk memastikan perubahan perilaku yang dicapai tidak bersifat sementara.

"Agar perubahan ke arah yang lebih baik tidak bersifat sementara," ujarnya.

Menurut Saepul, pendidikan berkarakter yang dilakukan di lingkungan militer memiliki pendekatan disiplin yang kuat, termasuk kegiatan seperti menulis janji kepada diri sendiri, lingkungan, dan Tuhan. Pendekatan ini diyakini dapat memberi efek jangka panjang terhadap perilaku anak.

Baca juga: Ancaman Tak Naik Kelas Jika Tolak Barak Militer, KPAI: Ini Bentuk Tekanan Psikologis

Apa Kata Orangtua Peserta Pendidikan Karakter?

Yeni, salah satu orangtua siswa, mengaku terharu dengan perubahan yang terjadi pada anaknya setelah mengikuti program.

"Anak saya berubah, lebih tenang, dan sopan," katanya.

Ia bahkan menceritakan bahwa anaknya yang sebelumnya terlibat tawuran kini mencium tangan orangtuanya dan meminta maaf.

"Mudah-mudahan terus bertahan dan dia bisa jadi anak yang lebih baik," harapnya.

Adapun Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan apresiasinya terhadap kritik yang datang mengenai penggunaan barak militer sebagai tempat pendidikan karakter bagi anak-anak dengan perilaku menyimpang.

Baca juga: KPAI: Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer Berpotensi Langgar Hak Anak

Ia menilai bahwa kritik tersebut penting dan berasal dari lembaga yang memiliki kapabilitas dalam perlindungan anak.

Namun, Dedi menegaskan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap kondisi kompleks yang dialami anak-anak di Jawa Barat.

"Tindakan-tindakan yang kami lakukan itu lebih didorong oleh rasa kemanusiaan dan tanggung jawab," ujar Dedi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sidang Kasus Judi Online Pegawai Kemenkominfo, Nama Budi Arie Disebut dalam Dakwaan

Sidang Kasus Judi Online Pegawai Kemenkominfo, Nama Budi Arie Disebut dalam Dakwaan

Sulawesi Selatan
Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dikepung Pasukan Israel, Pasien dan Dokter Dilanda Panik

Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dikepung Pasukan Israel, Pasien dan Dokter Dilanda Panik

Sulawesi Selatan
Data Kualitas Udara di Jawa Timur Hari Ini, 19 Mei 2025

Data Kualitas Udara di Jawa Timur Hari Ini, 19 Mei 2025

Jawa Timur
Dedi Mulyadi Gandeng KPK Awasi Efisiensi Anggaran Jabar Rp 5 T, Pastikan Kebijakan Sesuai Aturan

Dedi Mulyadi Gandeng KPK Awasi Efisiensi Anggaran Jabar Rp 5 T, Pastikan Kebijakan Sesuai Aturan

Jawa Barat
Terlibat Dugaan Suap Ronald Tannur, Mantan Ketua PN Jakpus Hadapi Sidang Tipikor

Terlibat Dugaan Suap Ronald Tannur, Mantan Ketua PN Jakpus Hadapi Sidang Tipikor

Jawa Timur
Data Kualitas Udara di Sulawesi Selatan Hari Ini, 19 Mei 2025

Data Kualitas Udara di Sulawesi Selatan Hari Ini, 19 Mei 2025

Sulawesi Selatan
Viral Mobil di Jalur CFD Margonda Dikepung Warga, Dishub Depok Akui Dua Jalan Tak Punya Akses Alternatif

Viral Mobil di Jalur CFD Margonda Dikepung Warga, Dishub Depok Akui Dua Jalan Tak Punya Akses Alternatif

Jawa Barat
Aurelie Moeremans: Hasil MRI Lebih Serius, Homesick, dan Belum Bisa Pulang

Aurelie Moeremans: Hasil MRI Lebih Serius, Homesick, dan Belum Bisa Pulang

Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Hari Ini 19 Mei 2025 Kembali Melesat, Bagaimana dengan Harga Buyback?

Harga Emas Antam Hari Ini 19 Mei 2025 Kembali Melesat, Bagaimana dengan Harga Buyback?

Kalimantan Timur
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 19 Mei 2025 Stabil, Masih di Bawah Rp 2 Juta

Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 19 Mei 2025 Stabil, Masih di Bawah Rp 2 Juta

Kalimantan Timur
Gugatan Posan Tobing terhadap Band KotaK Gugur, Emosi Dilampiaskan di Media Sosial

Gugatan Posan Tobing terhadap Band KotaK Gugur, Emosi Dilampiaskan di Media Sosial

Jawa Timur
Dedi Mulyadi Sindir KPAI soal Pendidikan Militer: Kalau Salah, Ayo Turun Didik Anak Bersama

Dedi Mulyadi Sindir KPAI soal Pendidikan Militer: Kalau Salah, Ayo Turun Didik Anak Bersama

Jawa Barat
Pakar Unair Soroti Program Barak Militer untuk Siswa: Perlu Kajian Serius

Pakar Unair Soroti Program Barak Militer untuk Siswa: Perlu Kajian Serius

Jawa Timur
Hari Kebangkitan Nasional Apakah Libur? Cek Kalender Mei 2025 dan Libur Nasional聽

Hari Kebangkitan Nasional Apakah Libur? Cek Kalender Mei 2025 dan Libur Nasional聽

Sulawesi Selatan
Bukan Batasi Gratis Ongkir, Komdigi Klarifikasi Aturan untuk Perusahaan Kurir

Bukan Batasi Gratis Ongkir, Komdigi Klarifikasi Aturan untuk Perusahaan Kurir

Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau