KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan bahwa Peraturan Menteri Komdigi Nomor 8 Tahun 2025 tidak membatasi promosi gratis ongkir yang diberikan oleh platform e-commerce.
Penegasan ini disampaikan menyusul beredarnya anggapan bahwa kebijakan baru tersebut akan menghambat strategi pemasaran gratis ongkir.
“Perlu kami luruskan, peraturan ini tidak menyentuh ranah promosi gratis ongkir oleh e-commerce," ujar Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi, Edwin Hidayat Abdullah, dalam keterangan resmi pada Minggu (18/5/2025), dikutip 优游国际.com (18/05/2025).
Edwin menjelaskan, yang diatur dalam beleid tersebut adalah pemberian potongan harga ongkos kirim oleh perusahaan kurir.
Potongan tersebut hanya dibatasi jika berada di bawah struktur biaya operasional pengiriman, dan itupun hanya diizinkan maksimal selama tiga hari dalam sebulan.
“Yang kami atur adalah diskon biaya kirim yang diberikan langsung oleh kurir di aplikasi atau loket mereka,” tambahnya.
Baca juga:
Lebih lanjut, Edwin menyampaikan bahwa diskon biaya kirim di bawah ongkos operasional dapat menimbulkan dampak serius terhadap ekosistem logistik.
Praktik ini dapat menyebabkan rendahnya upah kurir, kerugian di pihak perusahaan pengiriman, serta penurunan kualitas layanan.
“Kita ingin menciptakan ekosistem layanan pos yang sehat, berkelanjutan, dan adil. Kalau tarif terus ditekan tanpa kendali, maka kesejahteraan kurir yang jadi taruhannya. Ini yang ingin kita jaga bersama,” tegas Edwin.
Edwin memastikan bahwa konsumen tetap bisa menikmati layanan gratis ongkir setiap hari selama subsidi tersebut berasal dari strategi promosi e-commerce, bukan dari perusahaan kurir.
“Kalau e-commerce memberikan subsidi ongkir sebagai bagian dari promosi, itu hak mereka sepenuhnya. Kami tidak mengatur hal tersebut,” jelasnya.
Baca juga:
Edwin menekankan bahwa tujuan utama regulasi ini bukan untuk membatasi konsumen atau pelaku usaha digital, tetapi lebih kepada perlindungan pekerja kurir serta menjaga keberlangsungan perusahaan logistik.
“Kami ingin pastikan para kurir bisa hidup layak dan perusahaan logistik tetap tumbuh. Ini bukan hanya soal tarif, tapi soal keadilan ekonomi,” tutur Edwin.
Ia juga menjelaskan bahwa regulasi ini telah melalui proses diskusi dengan pelaku industri kurir, asosiasi, serta pemangku kepentingan lainnya.
"Kami percaya bahwa keseimbangan antara efisiensi pasar dan perlindungan tenaga kerja adalah fondasi utama ekosistem digital yang sehat," pungkas Edwin.
Sumber:
Sebagian artikel ini telah tayang di 优游国际.com dengan judul Komdigi Tegaskan Tak Batasi Promo Bebas Ongkir e-Commerce, tapi Perusahaan Kurir, Klik untuk baca:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.