JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi V DPR RI Yanuar Arif Wibowo mengkritisi Peta Jalan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) soal program 3 Juta Rumah.
Yanuar mengatakan, Peta Jalan tersebut malah membuat akses masyarakat untuk memiliki rumah semakin sulit.
Pasalnya, akses kepemilikan atau mendapatkan rumah yang layak pada periode 2025-2029 hanya naik 1,7 persen.
Yanuar membandingkan, pada pemerintahan sebelumnya dengan target 1 Juta Rumah, peningkatan akses kepemilikan rumah mencapai angka 2,6 persen.
Baca juga: Target 3 Juta Rumah Terancam Gagal, REI Bongkar Masalahnya
"Dari situ saja kita sudah mulai melihat harusnya orang semakin mudah mendapatkan akses ketika jumlah ini diperbesar," ungkapnya dalam Rapat Kerja dengan Kementerian PKP di Ruang Rapat Komisi V DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin (19/05/2025).
Selain itu, Yanuar juga mengkritisi upaya lain yang dicantumkan di dalam Peta Jalan 3 Juta Rumah.
Dalam Peta Jalan 3 Juta Rumah, Kementerian PKP membagi pelaksanaan program menjadi dua, yakni modal dasar menangani sebanyak 269.779 unit rumah dan upaya lain sebanyak 2.730.221 unit rumah.
"Ini angka Pak, angka ini cuma capaian Pak, KPI-nya enggak ada, berapa rupiahnya," ujarnya kepada Menteri PKP Maruarar Sirait.
Bahkan, Yanuar juga mengkritisi kerja Kementerian PKP yang lebih seperti pertunjukan tunggal atau one man show dan tidak melibatkan sebuah organisasi yang kuat.
"Saya melihat kok ini Pak Menteri mengambil bahasa Pak Presiden, ini rencana 3 Juta ini kok jadi omon-omon gitu," lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Maruarar menyampaikan Peta Jalan 3 Juta Rumah.
Maruarar menjelaskan bahwa ia membagi tugasnya dengan Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah, dengan pembagian 2 juta rumah menjadi tanggung jawabnya dan 1 juta lainnya untuk investasi dari luar negeri yang menjadi tanggung jawab Fahri Hamzah.
"Saya juga optimis tentu dengan teman-teman dengan kerja keras, jujur, transparan. Kami yakin kami bisa mencapai itu dengan kerja keras," katanya.
Ia juga mengatakan siap bila harus digeser dari jabatannya oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Kami pembantu Presiden, tidak usah ragu-ragu Pak, kapanpun kami di-reshuffle kami siap," cetus Maruarar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.