KOMPAS.com - Hari ini 38 tahun lalu, tepatnya23 Februari 1983, Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, selesai dipugar.
Bangunan warisan budaya dunia tersebut telah dua kali dipugar yakni, pemugaran I (1907-1911) oleh Theodoor Van Erp dan pemugaran II (1973-1983) oleh Pemerintah Indonesia dan UNESCO.
Melansir situs resmi Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,Selasa (23/2/2020), kondisi candi Buddha terbesar di dunia itu memprihatinkan sejak tahun 1960-an.
Peristiwa 1965 membuat upaya penyelamatan terhambat. 4 tahun setelahnya, pemerintah menetapkan pemugaran candi menjadi salah satu prioritas yang mesti dilaksanakan.
Baca juga: Trending Magelang, Kenapa Orang Sering Salah Sebut Borobudur di Yogyakarta?
Pada tahun 1969, Proyek Restorasi Candi Borobudur dicetuskan dalam program Pelita. Kampanye penyelamatan kepada dunia internasional juga digalakkan.
Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNESCO) pun bergabung dalam upaya penyelamatan tersebut.
Pada upacara pemugaran, 10 Agustus 1973, Presiden RI kala itu, Soeharto, mengatakan, betapa besarnya biaya dalam pemugaran candi ini.
Padahal saat itu, Indonesia sedang membangun perekonomiannya.
Namun, menurut Soeharto, soal biaya tak jadi soal. Ia mengatakan, penyelamatan warisan masa lalu adalah sesatu yang tak ternilai harganya.
"Kita sadar bahwa untuk menyelamatkan suatu warisan masa lampau yang tak ternilai harganya, tidaklah pantas kita menghitung-hitung untung rugi," kata dia.
Baca juga:
Pemugaran II pun dimulai pada 10 Agustus 1973.
Melansir , pada pemugaran II ini, pemerintah dan UNESCO mengambil langkah massif dengan memperkokoh pondasi dari candi.
Pemugaran dilaksanakan dengan mengimplementasikan berbagai disiplin ilmu seperti arkeologi, arsitektur, kimia, biologi, teknik sipil, geodesi dan geologi.
Tim ahli dan segenap personel dikerahkan untuk membersihkan 1.460 panel relief dan membongkar lima teras bujur sangkar.
Selain itu, mereka juga memperbaiki sistem drainase dengan menanamkan saluran air ke dalam monumen. Lapisan saringan dan kedap air ditambahkan.