KOMPAS.com - 11 Mei menjadi saksi peristiwa bersejarah di mana Perdana Menteri (PM) Inggris Spencer Perceval tewas ditembak oleh John Bellingham.
Aksi penembakan itu terjadi di lobi House of Commons, Inggris (11/5/1812).
Laki-laki yang lahir pada 1 November 1762 di Audley Square, London, ini menjabat sebagai PM Inggris sejak 1802.
Dilansir dari motif pembunuhan lantaran Bellingham yang merupakan seorang pengusaha yang dianggap gila itu tersulut kemarahan karena kegagalannya memperoleh kompensasi pemerintah atas utang perang yang timbul di Rusia.
Baca juga: Benarkah Inggris Sudah Keluar dari Pandemi Covid-19?
Sebelum melancarkan aksinya, Bellingham sempat beberapa kali mengunjungi galeri House of Commons beberapa minggu sebelum peristiwa penembakan terjadi.
Kendati demikian, tidak ada yang memeriksa ataupun mencurigainya.
Kemudian pada 11 Mei 1812 pukul 17.00 waktu setempat, Bellingham kembali mengunjungi galeri House of Commons dan melangkah ke bagian lobi gedung tersebut.
Lima belas menit kemudian, yakni 17.15 waktu setempat, PM Spencer Perceval tiba di House of Commons. Saat itulah Bellingham diam-diam menarik pelatuk pistol yang disembunyikannya di balik saku mantel.
Bellingham langsung menyasar dada PM Spencer Perceval sehingga Perdana Menteri itu tersungkur ke depan.
"Saya dibunuh!" teriak Perceval kala itu, dikutip dari
William Lynn yang merupakan seorang ahli bedah dari Great George Street menemukan luka kulit di sekitar rusuk ke empat di sisi kiri dekat tulang dada ketika memeriksa Perceval.
"Luka itu telah melewati miring ke bawah dan ke dalam ke arah jantung," terang Lynn.
Tembakan itu meninggalkan luka dengan lebar lebih dari 3 inci.
Lynn pun mengumumkan kematian PM Spencer Perceval. Spencer yang berusia 50 tahun meninggalkan istrinya, Jane, dan dua belas anak.
Adapun pembunuhnya, yakni Bellingham, dieksekusi satu minggu kemudian.
Baca juga: Ramai Foto Reynhard Sinaga Babak Belur, Ini Jejak Kasus Pemerkosaan Terbesar di Inggris