KOMPAS.com - Pandemi virus corona penyebab Covid-19 masih melanda seluruh dunia. Penambahan kasus infeksinya pun masih terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Dilansir dari laman , Selasa (8/11/2022), total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 637.889.066 (637 juta) kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 617.686.430 (617 juta) pasien telah sembuh, dan 6.606.255 orang meninggal dunia.
Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 13.596.381, dengan rincian 13.560.425 pasien dalam kondisi ringan dan 35.956 dalam kondisi serius.
Baca juga: Obat Isoman Covid-19 Gratis Bisa Diambil di Apotek, Ini Caranya
Catatan: data yang ditampilkan dapat berubah sewaktu-waktu.
Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster
Baca juga: Cara Tebus Obat Gratis di Apotek Saat Isolasi Mandiri Covid-19 di Rumah
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus Covid-19 di Indonesia belakangan kembali mengalami peningkatan.
Pada Senin (7/11/2022) pukul 12.00 WIB, angka positif harian Covid-19 di Indonesia bertambah 3.828 kasus.
Kasus harian Covid-19 merangkak lagi, 3.828 hari ini.
Kematian tinggi lagi, 42 dilaporkan dalam sehari.
Semoga besok dan seterusnya dalam minggu ini tidak ada lonjakan tinggi.
— perupadata (@perupadata)
Jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air kini menjadi 6.525.120 orang.
Sedangkan untuk kasus sembuh, pemerintah melaporkan adanya penambahan 3.348 orang. Kini total pasien sembuh 6.328.763 orang.
Pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 juga bertambah sebanyak 42 orang, sehingga totalnya menjadi 158.871.
Baca juga: Kenaikan Kasus Covid-19 Didorong Varian XBB, Ini Imbauan Kemenkes
China melaporkan jumlah infeksi baru Covid-19 tertinggi dalam enam bulan, sehari setelah pejabat kesehatan mengatakan mereka tetap berpegang pada pembatasan virus corona yang ketat.
Dilansir dari , China mencatat 4.420 infeksi baru Covid-19 yang ditularkan secara lokal pada Sabtu (5/11/2022).
Komisi Kesehatan Nasional mengatakan, jumlah itu menjadi yang tertinggi sejak 6 Mei dan naik dari 3.659 kasus lokal baru sehari sebelumnya.
Pada konferensi pers, pejabat kesehatan menegaskan kembali komitmen mereka terhadap pendekatan "pembersihan dinamis" untuk kasus-kasus Covid-19 dengan segera.
"Langkah-langkah anti-Covid-19 China sepenuhnya benar, serta yang paling ekonomis dan efektif," kata pejabat pengendalian penyakit, Hu Xiang.
Baca juga: Perincian Gejala Covid-19 Omicron XBB yang Dialami Pasien di Indonesia
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS memperkirakan, subvarian Omicron BQ.1 dan BQ.1.1 menyumbang sekitar 35 persen kasus baru Covid-19 di negara itu pada pekan lalu.
Sementara itu, pada pekan sebelumnya, subvarian Omicron BQ.1 dan BQ.1.1 menyumbang 23,2 persen kasus baru Covid-19 di AS.
Dilansir dari , subvarian Covid-19 ini membentuk hampir 9 persen dari total kasus Covid-19 di AS pada pekan yang berakhir 15 Oktober dan telah mendorong lonjakan kasus sejak saat itu.
Kedua varian tersebut merupakan turunan dari subvarian BA.5 Omicron dan telah menyebar dengan cepat di Eropa.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa mengatakan, mereka kemungkinan akan menjadi varian dominan dalam waktu dekat dan meningkatkan kasus dalam beberapa minggu dan bulan ke depan.
Baca juga: Jurus Jitu Menghadapi Varian Omicron XBB, Apa Saja?
Infografik: Apakah Kucing Bisa Menularkan Covid-19 ke Manusia?