KOMPAS.com - Tanggal awal bulan Ramadhan selalu berbeda dan semakin maju setiap tahunnya.
Ramadhan 1442 Hijriah jatuh pada Selasa, 13 April 2021. Sementara awal Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada Minggu, 3 April 2022, dan pelaksanaan Idul Fitri pada Senin, 2 Mei 2022.
Terbaru, Ramadhan 1444 Hijriah jatuh pada hari Kamis, 23 Maret 2023 hingga diperkirakan Idul Fitri akan dirayakan pada 21 atau 22 April 2023.
Hal ini menunjukkan, tanggal awal bulan Ramadhan maju sekitar 10 hingga 11 hari setiap tahunnya.
Mengapa awal bulan Ramadhan selalu maju setiap tahunnya?
Baca juga: Digelar Sore Ini, Mengapa Harus Ada Sidang Isbat Awal Ramadhan?
Kalender Hijriah yang digunakan umat Islam dalam menetapkan hari besar keagamaan ditetapkan berdasarkan peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Satu tahun Hijriah memiliki rata-rata jumlah hari sebanyak 354,36 hari.
Sementara itu, kalender Masehi yang digunakan dalam penanggalan sehari-hari dihitung berdasarkan peredaran Matahari. Di mana satu tahunnya memiliki rata-rata 365,24 hari.
Artinya, terdapat jarak jumlah hari di antara kedua perhitungan tahun tersebut.
"Jadi Ramadhan dan hari raya Islam setiap tahun bersegera sekitar 11 hari," ujarnya saat dihubungi 优游国际.com, Jumat (24/3/2023).
Perbedaan jumlah hari dalam tahun Hijriah dan Masehi ini menyebabkan pelaksanaan ibadah umat Islam, termasuk puasa Ramadhan, menjadi selalu maju 10-12 hari dari tahun sebelumnya.
Namun, ini hanya berlaku jika dilihat dalam kalender Masehi. Sementara jika dilihat di kalender Hijriah, selalu jatuh di tanggal yang sama, yaitu 1 Ramadhan.
Baca juga: 8 Keutamaan Berpuasa Ramadhan, Apa Saja?
"Karena setiap tahun selisih antara 10 hingga 12 hari, maka akan ada tahun di mana Ramadhan, Idul Fitri, maupun Idul Adha akan terjadi dua kali dalam satu tahun Masehi yang sama," lanjutnya.
Dua bulan Ramadhan terjadi terakhir kali di tahun yang sama pada 1997 dan akan terjadi lagi di 2030.