Segelas susu oat berukuran 250 ml dapat mengandung 1 gram beta-glukan.
Kakao adalah bahan utama dalam pembuatan cokelat hitam yang tinggi antioksidan flavanol.
Studi oleh Current research in food science pada 2022 menemukan, produk kakao dapat menurunkan LDL dan kolesterol total.
Sebagai catatan, perlu berhati-hati dalam memilih minuman ini karena terdapat beberapa produk cokelat olahan yang justru tinggi lemak jenuh.
Baca juga: Tanda-tanda Kolesterol Tinggi yang Muncul di Kaki, Mata, dan Lidah
Dilansir dari Food Science and Human Nutrition, buah delima mengandung antioksidan yang dapat mengurangi penumpukan dan mencegah terbentuknya plak di arteri.
Ahli diet klinis dan kepala dietetika RS Apollo di Mumbai, Dr. Varsha Gorey, mengatakan bahwa olahan delima berupa jus dapat menurunkan kadar LDL karena tinggi polifenol.
"Jus ini mengandung antioksidan hampir tiga kali lebih banyak daripada teh hijau atau anggur merah, serta melindungi jantung dengan mengurangi LDL atau kolesterol jahat," kata dia.
Mirip dengan jus delima, jus buah bit juga mengandung tinggi polifenol yang bermanfaat melindungi jantung, mengurangi peradangan, dan mengurang kadar kolesterol.
Direktur Columbia's Division of Cardiology Women's Heart Center, Elsa-Grace Giardina, mengatakan 1/5 cangkir bit yang dimasak mengandung sekitar 40 kalori, tidak mengandung lemak, tidak mengandung kolesterol, dan yang terpenting, rendah sodium.
Studi yang dimuat dalam Journal of pharmacy and Nutrition Sciences pada 2015 juga menemukan peserta mengalami peningkatan kadar kolesterol baik ketika mengonsumsi suplemen bit.
Selain itu, buah bit mengandung pigmen betanin yang mengatur warna merah pada buah dan juga bermanfaat menurunkan kadar kolesterol plasma total.
Jus blueberry mengandung antosianin yang bermanfaat sebagai antiperadangan alami yang dapat melindungi tubuh dari penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
Selain itu, manfaat ini juga berdampak signifikan pada penurunan kadar kolesterol.
Kandungan fitosterol dalam blueberry juga berperan dalam penurunan kolesterol secara alami melalui sistem pencernaan.
Saat tubuh mencerna senyawa ini, sebagian kolesterol terurai sebagai produk limbah.