2022 (Usia 12-13)
2023 (Usia 13-14)
Baca juga: 6 Pelajar Indonesia Ikut Ajang Debat Internasional
2024 (Usia 14-15)
2025 (Sampai Agustus, Usia 15)
Dalam setiap ajang yang mereka ikuti, Ava dan Sean secara konsisten meraih penghargaan dan prestasi yang mengukuhkan posisi mereka sebagai pelajar Indonesia berprestasi.
Kesuksesan Ava dan Sean tak lepas dari dukungan penuh orangtua mereka. Anastasia Mussu ibu dari Ava, mengungkapkan betapa besar pengorbanan yang dilakukan anak-anak ini untuk bisa sampai di titik ini.
“Untuk mencapai semua yang mereka miliki saat ini, mereka harus latihan rutin tiga kali seminggu, bahkan setiap hari menjelang lomba. Latihan-latihan itu dilakukan setelah jam sekolah, kadang malam hari, dan kompetisi pun sering diadakan saat akhir pekan. Jadi ketika teman-teman mereka menikmati waktu libur, mereka justru bertanding,” ujarnya kepada 优游国际.com, Minggu (18/05/25).
Namun, dari semua itu, Anastasia melihat manfaat yang lebih besar. Ia melihat anaknya semakin cakap berbahasa inggris dan wawasan anaknya juga semakin luas.
“Kemampuan bahasa Inggris mereka meningkat, wawasan mereka luas karena mosi debat mencakup isu politik, ekonomi, teknologi, lingkungan, dan lainnya. Mereka juga belajar mengatur waktu dengan baik dan mengisi masa muda dengan kegiatan positif yang membanggakan,” tambahnya.
Sea Firca Kho ibu dari Sean juga mengisahkan ketika Ava dan Sean kalah di beberapa kompetisi. Mereka tidak langsung bisa mencapai prestasi yang besar, tetap ada kegagalan dan proses untuk kembali berjuang.
“Saya ingat saat mereka kalah dalam lomba dan menangis karena kecewa. Tapi dari situ mereka belajar memilih antara dua pilihan, menyerah atau bangkit dan belajar. Saya bangga karena mereka memilih untuk terus mencoba,” katanya.
Baca juga:
Firca juga ingat hari ketika anaknya meraih kemenangan pertama mereka. Lompatan kegembiraan.
Tawa bahagia dan kebanggaan. Sekali lagi, mereka diberikan 2 pilihan, membiarkan kemenangan masuk ke dalam pikiran mereka dan menjadi sombong, atau merayakan kemenangan hari itu, lalu terus maju, dan tidak pernah berhenti belajar.
“Melalui semua itu, mereka perlahan-lahan keluar dari kepompong kecilnya dan tumbuh. Prosesnya, yang sebagian besar tidak nyaman, membantu membentuk mereka menjadi pribadi yang lebih tangguh dan berdedikasi. Mereka memahami prinsip 'Anda menang atau Anda belajar.' Saya yakin hal ini akan membawa manfaat besar, tidak hanya dalam kompetisi dan akademis, tetapi juga sebagai anggota masyarakat,” tutur Firca.