优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Mengapa 20 Mei Diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional? Apa Peran Sukarno?

优游国际.com - 19/05/2025, 19:19 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Setiap tanggal 20 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).

Tahun 2025 ini menandai peringatan ke-117 Hari Kebangkitan Nasional, yang menjadi momen reflektif sekaligus pengingat perjuangan kolektif rakyat Indonesia dalam membangun kesadaran berbangsa dan bernegara.

Namun, tahukah Anda mengapa 20 Mei dipilih sebagai tanggal peringatan Hari Kebangkitan Nasional?

Jawabannya berkaitan erat dengan berdirinya Budi Utomo, organisasi pergerakan nasional yang lahir pada 20 Mei 1908.

Meskipun Budi Utomo bukan organisasi pergerakan nasional pertama di Indonesia, tanggal kelahirannya dipilih karena dianggap sebagai simbol awal kesadaran nasional rakyat Indonesia.

Baca juga: Apa Latar Belakang Terjadinya Kebangkitan Nasional?

Awal Mula Berdirinya Budi Utomo

Organisasi Budi Utomo lahir dari semangat pendidikan yang disuarakan oleh dr. Wahidin Soedirohoesodo, seorang tokoh yang melakukan kampanye keliling Pulau Jawa untuk memperjuangkan Studie Fonds atau dana beasiswa bagi kaum bumiputera.

Ketika tiba di Batavia, dr. Wahidin berbicara di depan mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen).

Ia menekankan pentingnya pemerataan pendidikan bagi rakyat pribumi agar mampu mengangkat derajat mereka. Gagasan ini menginspirasi para mahasiswa STOVIA, termasuk Soetomo, untuk mendirikan sebuah organisasi yang kemudian dikenal sebagai Budi Utomo.

Kala itu, pemerintah kolonial Hindia Belanda bahkan menyebut Budi Utomo sebagai Het Schone Streven, yang berarti "bunga yang berkembang di tengah masyarakat terbelakang".

Baca juga: Tokoh Pahlawan di Balik Hari Kebangkitan Nasional, dari Dr. Wahidin hingga HOS Tjokroaminoto

Julukan ini menunjukkan bahwa kehadiran Budi Utomo dianggap membawa harapan di tengah keterjajahan.

Organisasi ini kemudian berkembang dengan membentuk redaksi surat kabar Darmo Kondo, yang menjadi media penyebar ide dan program-program organisasi.

Namun, karena masih bergantung pada dana dari kalangan priyayi Jawa, arah perjuangan Budi Utomo cenderung berfokus pada budaya Jawa dan pendidikan elite.

Perpecahan Internal dan Lahirnya Gerakan Politik

Dalam perkembangannya, Budi Utomo mengalami perpecahan menjadi dua arus besar.

Pertama, golongan konservatif yang ingin organisasi tetap eksklusif bagi priyayi Jawa dan Madura serta memusatkan perhatian pada pendidikan dan kebudayaan.

Kedua, golongan moderat yang ingin Budi Utomo menjadi organisasi terbuka dan merangkul semua golongan.

Tokoh-tokoh seperti dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, Ki Hajar Dewantara, dan Douwes Dekker termasuk dalam kubu ini. Ketiganya kemudian mendirikan Indische Partij, organisasi yang lebih bersifat politis dan menekankan pentingnya kemerdekaan.

Baca juga: Wabah Penyakit di Zaman Kolonial, Awal Lahirnya STOVIA dan Boedi Oetomo

Usulan Ki Hajar Dewantara

Gagasan menjadikan 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional pertama kali muncul dari Ki Hajar Dewantara dalam artikelnya di majalah Nederlandsch-Indie Oud & Niew tahun 1918-1919. Dalam tulisannya, ia menyatakan:

“Tanpa ragu kini saya berani menyatakan bahwa tanggal 20 Mei adalah Hari Indisch-nationaal (Indisch-national Day) atau Hari Kebangkitan Nasional.”

Ketika itu, Ki Hajar masih berada di pengasingan di Belanda.

Pada 1948, di tengah situasi genting pasca Agresi Militer Belanda I, semangat persatuan bangsa sangat dibutuhkan.

Ki Hajar Dewantara bersama Dr. Radjiman Wediodiningrat mengusulkan kepada Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Ali Sastroamidjojo agar menjadikan 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional yang ke-40.

Namun menurut Ki Hajar, penetapan tanggal itu sebenarnya berasal dari inisiatif Soekarno sendiri.

Baca juga: Sejarah STOVIA, Sekolah Dokter Pribumi yang Melahirkan Boedi Oetomo

Ia menuliskan:

“Hari itu (20 Mei 1908) menurut beliau adalah hari yang patut dianggap hari mulia oleh bangsa Indonesia. Karena pada hari itu perhimpunan kebangsaan yang pertama, yaitu Boedi Oetomo, didirikan dengan maksud menyatukan rakyat, yang dulu masih terpecah-belah, agar dapat mewujudkan suatu bangsa yang besar dan kuat.”

Menindaklanjuti hal tersebut, Soekarno menugaskan Mr. Asaat, Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), untuk mengadakan pertemuan dengan berbagai elemen masyarakat.

Pertemuan itu menghasilkan pembentukan Panitia Pusat Hari Kebangkitan Nasional yang dipimpin oleh Ki Hajar Dewantara. Perayaan Harkitnas pun digelar pada 20 Mei 1948 dengan menghasilkan Dokumen Kesatuan Nasional.

Dokumen ini ditandatangani oleh berbagai pihak, termasuk partai politik, organisasi buruh dan tani, kelompok pemuda, tokoh agama, hingga seniman. Dokumen tersebut menyatakan bahwa 20 Mei 1908 adalah awal perjuangan menggalang kesatuan nasional.

Baca juga: Susunan Upacara Hari Kebangkitan Nasional 2025 Disertai Teks Doa Harkitnas ke-117

Mengapa Budi Utomo Tetap Dipilih?

Penetapan Hari Kebangkitan Nasional tidak lepas dari perdebatan. Budi Utomo memang bukan organisasi pergerakan pertama dan awalnya bersifat elitis.

Namun, organisasi ini dianggap sebagai bentuk pergerakan nasionalis yang moderat dan tidak eksklusif secara agama atau etnis.

Fokus Budi Utomo pada pendidikan dan kebudayaan menjadi alasan kuat mengapa ia dipilih sebagai simbol kebangkitan nasional.

Di tengah konflik politik yang mengancam persatuan, Soekarno berharap Hari Kebangkitan Nasional bisa menjadi perekat seluruh elemen bangsa untuk melawan dominasi Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia.

SUMBER:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mengapa 20 Mei Diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional? Apa Peran Sukarno?

Mengapa 20 Mei Diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional? Apa Peran Sukarno?

Jawa Timur
Jejak Panjang Perjudian di Indonesia, dari Sabung Ayam hingga Porkas

Jejak Panjang Perjudian di Indonesia, dari Sabung Ayam hingga Porkas

Sulawesi Selatan
Dendam Diserempet, Pria di Blitar Bakar Mobil Pikap yang Terparkir, Aksinya Dihentikan Warga

Dendam Diserempet, Pria di Blitar Bakar Mobil Pikap yang Terparkir, Aksinya Dihentikan Warga

Jawa Timur
Fenomena Kemarau Basah Diperkirakan Berlangsung hingga Agustus 2025, Ini Penjelasan BMKG

Fenomena Kemarau Basah Diperkirakan Berlangsung hingga Agustus 2025, Ini Penjelasan BMKG

Jawa Barat
Harkitnas, Wabah Penyakit di Zaman Kolonial, Awal Lahirnya STOVIA dan Boedi Oetomo

Harkitnas, Wabah Penyakit di Zaman Kolonial, Awal Lahirnya STOVIA dan Boedi Oetomo

Sulawesi Selatan
29 Mei 2025 Libur Apa? Cek Kalender Bulan Ini dan Tanggal Merahnya聽

29 Mei 2025 Libur Apa? Cek Kalender Bulan Ini dan Tanggal Merahnya聽

Sulawesi Selatan
Harkitnas, Sejarah STOVIA Sekolah Dokter Pribumi yang Melahirkan Boedi Oetomo

Harkitnas, Sejarah STOVIA Sekolah Dokter Pribumi yang Melahirkan Boedi Oetomo

Jawa Timur
UGM Tak Akan Terlibat Isu Ijazah Jokowi, Ini Alasannya

UGM Tak Akan Terlibat Isu Ijazah Jokowi, Ini Alasannya

Jawa Tengah
Tokoh Pahlawan di Balik Hari Kebangkitan Nasional, dari Dr. Wahidin hingga HOS Tjokroaminoto

Tokoh Pahlawan di Balik Hari Kebangkitan Nasional, dari Dr. Wahidin hingga HOS Tjokroaminoto

Jawa Timur
Libur Panjang 29 Mei hingga 1 Juni 2025, Ini Rincian Tanggal Merah dan Cuti Bersama

Libur Panjang 29 Mei hingga 1 Juni 2025, Ini Rincian Tanggal Merah dan Cuti Bersama

Jawa Timur
6 Juni 2025 Libur Apa? Cek Kalender Bulan Ini dan Tanggal Merahnya

6 Juni 2025 Libur Apa? Cek Kalender Bulan Ini dan Tanggal Merahnya

Sulawesi Selatan
Daftar 32 Pemain Timnas Garuda dan Jadwal Laga Indonesia Vs China di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Daftar 32 Pemain Timnas Garuda dan Jadwal Laga Indonesia Vs China di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Sumatera Utara
Dua Kurikulum Disiapkan untuk Sekolah Rakyat, Gus Ipul: Tak Hanya Akademis, tapi Juga Karakter

Dua Kurikulum Disiapkan untuk Sekolah Rakyat, Gus Ipul: Tak Hanya Akademis, tapi Juga Karakter

Jawa Timur
Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 23.000, Tembus Rp 1,89 Juta Per Gram

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 23.000, Tembus Rp 1,89 Juta Per Gram

Jawa Timur
Video Joget Erotis Viral, Satpol PP Bali Panggil Penarinya untuk Klarifikasi

Video Joget Erotis Viral, Satpol PP Bali Panggil Penarinya untuk Klarifikasi

Jawa Timur
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau