优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Tren Puasa Gula, Tepung, dan Gorengan, Apa Efeknya bagi Tubuh?

优游国际.com - 23/11/2024, 10:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tren mengurangi konsumsi gula, tepung, dan gorengan dari pola makan sehari-hari dinilai dapat berdampak baik pada tubuh.

Puasa gula, tepung, dan gorengan artinya menahan diri dari memakan gula tambahan dari makanan atau minuman manis, tepung putih, atau makanan berminyak.

Topik ini pun ramai menjadi perbincangan di media sosial setelah diunggah dalam salah satu komunitas media sosial X oleh akun @pacar***, Kamis (21/11/2024).

"Yang puasa gula, terigu atau gorengan apa aja perubahan di badan dan wajah kalian?" tulis pengunggah.

Lantas, bagaimana efek mengurangi gula, tepung, dan gorengan?

Baca juga: Apa Saja Efek Samping Stevia, Pemanis Rendah Kalori Pengganti Gula?


Dampak puasa gula, tepung, dan gorengan

Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Toto Sudargo mengatakan, mengurangi konsumsi gula, tepung, dan gorengan membawa beberapa efek baik bagi tubuh.

"Mengurangi gula, tepung, dan gorengan adalah pilihan yang sangat tepat bagi masyarakat sekarang," ujarnya, saat dihubungi 优游国际.com, Jumat (22/11/2024).

Toto menjelaskan, produk metabolisme dari gula, tepung, maupun gorengan yang penuh dengan minyak bersifat asam.

Zat bersifat asam tersebut akan menyebabkan kulit tidak sehat karena tampak kusam, berjerawat, dan berminyak.

Hal itu berbeda dengan makanan sehat seperti buah dan sayuran yang memiliki produk metabolisme bersifat basa.

"Kita dianjurkan untuk mengonsumsi buah dan sayuran, mereka kan kandungannya basa, sehingga menjernihkan kulit menjadi bening dan bagus," ungkapnya.

Dilansir dari Healthline, penelitian menunjukkan, konsumsi makanan tinggi gula dan lemak secara rutin dikaitkan dengan 54 persen lebih tinggi untuk mengalami jerawat.

Peningkatan risiko ini kemungkinan dikarenakan efek karbohidrat makanan terhadap gula darah dan kadar insulin.

Konsumsi gula berlebihan juga memicu proses bernama glikasi, yakni saat gula bereaksi dengan protein kulit, yang menyebabkan terbentuknya Advanced Glycation End Products (AGE).

AGE dapat berkontribusi terhadap tanda-tanda penuaan yang terlihat, menyebabkan kerutan, garis-garis halus, dan hilangnya elastisitas kulit, seperti dilansir dari laman Eating Well.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Berhenti Makan Gorengan?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau