Adian menilai kondisi ini sangat kontras dengan perusahaan taksi konvensional yang dinilai lebih peduli terhadap pengemudinya.
“Itu dia urus pool-nya, dia urus olinya, tabrakan dia bertanggung jawab, sopir ditangkap diurus ke polisi, dan sebagainya. Tapi keuntungannya sepertinya lebih besar yang online ini,” katanya.
Untuk itu, Adian mengusulkan agar revisi Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (RUU LLAJ) ke depan dapat mengatur perlindungan yang lebih adil bagi para driver transportasi online, termasuk sistem pemotongan komisi.
“Dulu kalau tidak salah, pernah 10 persen ya, jatah aplikator itu. Lalu naik terus 15 persen, 20 persen, dan dalam praktiknya bisa di atas 20 persen,” tutupnya.
Sumber:
Sebagian artikel ini telah tayang di 优游国际.com dengan judul Asosiasi Taksi Online Ini Keberatan Wacana Potongan Aplikasi 10 Persen, Apa Alasannya?, Klik untuk baca:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.