优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Sering Tarik Gas dan Rem Mendadak, Benarkah Bikin BBM Boros?

优游国际.com - 08/10/2024, 07:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sering menarik gas serta rem mendadak dinilai dapat menyebabkan bahan bakar minyak (BBM) kendaraan bermotor boros.

Kebiasaan berkendara agresif ini disebut lebih membuang bahan bakar dibandingkan berkemudi secara stabil.

Akun media sosial X @zeno*** pada Minggu (6/10/2024) menuliskan, motor apa pun akan lebih boros bensin jika pengguna terlalu sering mengerem dan menarik gas cepat.

"Skill issue, makanya jangan asal main stop & go dadakan sama kecepatannya sebisa mungkin di stabil," tulis warganet, menanggapi unggahan keluhan sepeda motor boros bensin.

Lantas, benarkah informasi tersebut?

Baca juga: 10 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Sepanjang Oktober 2024


Tarik gas kencang bikin bahan bakar boros

Ahli mesin dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Jayan Sentanuhady menjelaskan, pada prinsipnya, setiap kendaraan yang melakukan akselerasi akan membutuhkan torsi lebih besar.

"Nah torsi yang besar itu membuat bahan bakar lebih boros," ujarnya, saat dihubungi 优游国际.com, Senin (7/10/2024).

Akselerasi adalah penambahan kecepatan dengan cara memutar gas (sepeda motor) atau menginjak pedal gas (mobil), sehingga kecepatannya meningkat.

Disebut akselerasi jika kendaraan melaju dari kecepatan nol atau diam menjadi jalan, maupun dari kecepatan rendah ke kecepatan tinggi.

Jayan mengatakan, semakin tinggi akselerasi atau perbedaan kecepatannya, semakin besar pula torsi yang dibutuhkan.

Dengan demikian, akan semakin banyak juga bahan bakar minyak yang digunakan.

"Misal saat traffic light mulai hijau, maka kita harus melakukan akselerasi. Nah saat itu mesin akan membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak," kata Jayan.

Jayan pun membenarkan, berkendara dengan kecepatan stabil dapat menghemat bahan bakar minyak.

Namun, stabil yang dimaksud harus masih berada dalam rentang kecepatan yang normal, misalnya 40-60 kilometer per jam untuk sepeda motor.

Sebab, menurut dia, pengendara yang melajukan kendaraan bermotor secara stabil tetapi dengan kecepatan tinggi akan membutuhkan lebih banyak bahan bakar.

Hal serupa juga menjadi alasan mengapa kecepatan kendaraan harus tetap stabil meski bahan bakar telah menipis.

"Ya kalau BBM mau habis ya nyetirnya jangan agresif. Yang baik itu ya berkendara stabil terus baik BBM penuh atau hampir habis," terang Jayan.

Baca juga: Kementerian ESDM Pastikan Pembatasan BBM Batal Dilakukan 1 Oktober 2024

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau